Ratusan warga menggelar aksi bakar 1.000 lilin di depan kantor Pengadilan Tinggi NTT, Selasa (9/5/2017) malam. Mereka berharap agar Ahok dibebaskan dari penjara.
Selain itu, cerita calon pengantin yang meninggal dua jam sebelum akad nikah serta pernikahan pemuda berusia 24 tahun dengan perempuan yang berusia 55tahun juga menjadi pilihan pembaca. Bandar Domino Online
Inilah daftar 5 berita terpopuler yang tidak boleh anda lewatkan:
1.Permintaan Terakhir Calon Pengantin yang Meninggal 2 Jam Sebelum Akad Nikah
Suasana duka masih menyelimuti rumah duka almarhumah Elsa Putri Julita (20) di Jalan Sako
Pancasila RT 05 RW 02 Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako Palembang, Senin (8/5/2017).
Sebanyak 12 Unit tenda dan panggung untuk resepsi pernikahan pun masih terpasang di halaman rumah duka.
Pihak keluarga, sanak keluarga, kerabat dan tetangga pun masih silih berganti mendatangi rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
Kedua orangtua almarhumah Elsa, Dwi Syarial dan Yuliana, tampak tabah dan tegar atas musibah ini, Apalagi anak kesayangannya itu meninggal dunia 2 jam sebelum prosesi akad nikah.
"Sama sekali kami tidak ada firasat. Elsa itu sama sekali tidak ada penyakit. Memang sejak beberapa hari sebelumnya mengeluh sakit nyeri di dada, tapi kondisi terlihat sehat dan tetap sadar," ujar Dwi, bapak dari almarhumah Elsa, di rumah duka. Domino Online
2. Gara-gara Mencari Cacing, Didin Ditahan dan Terancam 10Tahun Penjara
Gara-gara mencari dan mengambil cacing untuk obat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangarango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Didin (48) warga kampung Raharan, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, terancam hukuman 10 tahun penjara.
Ela Nurhayati (41) istri Didin, mengatakan, dirinya sangat terkejut ancaman penjara 10 tahun terhadap suaminya itu, hanya karena mencari dan mengambil cacing di kawasan hutan yang tidak jauh dari kampung tempat tiggal mereka itu.
"Suami saya biasa berjualan jagung bakar dan kupluk penutup kepala di kebun raya, tapi ada yang menyuruh mencari cacing sonari katanya untuk obat. Merasa ingin membantu suami saya mencarikan cacing tersebut," kata Ela Nurhayati (41) istri Didin pada wartawan, Selasa (9/5/2017).
Dia mengatakan, awalnya Didin yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang asongan di Kebun Raya Cibodas itu, mendapatkan permintaan mencari cacing sonari untuk pengobatan.
3. Pengamat: Indonesia Darurat Integritas Hakim
Sejumlah pakar hukum dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menyatakan bahwa saat ini integritas hakim di Indonesia sedang dalam kondisi darurat.
Kesimpulan itu muncul seusai pertemuan pakar hukum yang membahas Rancangan Undang- Undang (RUU) abatan hakim dan pembagian tanggung jawab manajemen hakim antara Mahkamah Agung dengan Komisi Yudisial, Selasa (9/5/2017) sore, di Jember, Jawa Timur.
Direktur Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi (Puskapsi) Universitas Jember, Bayu Dwi Anggono, menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan pakar hukum, integritas hakim di Indonesia sudah sangat darurat.
Dari data yang dilansir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejak tahun 2010 hingga 2016, ada 14 orang hakim yang diproses secara hukum akibat terlibat praktik korupsi. DominoQQ Online
4. Seorang Pemuda 24 Tahun Menikahi Perempuan Berusia 55 Tahun
Berbicara cinta memang tak memandang usia maupun status sosial. Bahkan terkadang dianggap mustahil meski akhirnya menjadi kenyataan.
Sebagaimana pernikahan antara seorang pemuda berusia 24 tahun dengan seorang perempuan berusia 55 tahun di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Andi Darfan (24), warga Jalan Mattoanging, Dusun Uru, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, dan Andi Rosmiati Untung (55) masing-masing adalah pengusaha sukses dengan bidang usaha yang berbeda.
Pernikahan mereka digelar pada Minggu (7/5/2017) lalu di kediaman mempelai wanita di Kelurahan Lapongkoda, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Pesta pernikahan berlangsung meriah sebagaimana hajatan perkawinan warga pada umumnya.
5. Tuntut Ahok Dibebaskan, Ratusan Warga NTT Gelar Aksi Bakar 1.000 Lilin
Ratusan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi bakar 1.000 lilin di depan kantor Pengadilan Tinggi NTT, Selasa (9/5/2017) malam.
Aksi bakar lilin yang dikoordinir oleh kelompok warga yang menamakan diri Brigade Meo itu dilakukan untuk menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibebaskan dari penjara.
Koordinator warga aksi, Pendeta Johny Kilapong mengatakan, aksi warga tersebut yakni sebagai bentuk simpatik dari masyarakat Kota Kupang terhadap vonis penjara dua tahun terhadap Ahok.
"Ini aksi kami dari berbagai macam organisasi masyarakat, agama dan suku di NTT dilakukan secara spontanitas, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap demokrasi dan matinya demokrasi di Indonesia. Artinya kita mengharapkan agar pengadilan sebagai tempat untuk mendapatkan keadilan ternyata belum kita mendapatkan keadilan," tegas Johny.
Menurut Johny, proses persidangan Ahok selama 20 kali hampir pasti tidak ada artinya apa-apa, karena keputusan hakim tidak berdasarkan fakta pengadilan, melainkan berdasarkan tekanan massa dan itu harus dilawan. Agen Domino Terpercaya
0 comments:
Post a Comment