Friday, June 9, 2017
Home »
Berita Ahok
,
berita mancanegara
,
berita medan-binjai
,
berita seputar bulan ramadan.
,
kecantikan
,
kecantikan kulit
,
kesehatan
,
olahraga
,
selebritis
» Sekap dan Siksa Pembantu, 8 Putri Uni Emirat Arab Diadili
Sekap dan Siksa Pembantu, 8 Putri Uni Emirat Arab Diadili
INI FAKTA - Delapan orang putri keluarga emir pernguasa Uni Emirat Arab disidangkan di Brussels. Bandar Domino Online
Mereka disidang secara in absentia bersama dengan seorang kepala pelayan dari India dalam kasus perdagangan manusia dan penyiksaan para pembantu mereka selama tinggal di ibu kota Belgia itu.
Sheikha Hamda al-Nahyan dan tujuh putrinya menyewa seluruh kamar satu lantai di sebuah hotel mewah selama delapan bulan pada 2008.
Para putri dari keluarga Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan, yang berkuasa di Uni Emirat Arab itu, membawa rombongan lebih dari 20 pembantu yang mengaku diperlakukan seperti budak. Domino Online
Pihak penggugat mengatakan, mereka dilarang meninggalkan hotel dan dipaksa menyantap makanan sisa para putri tersebut.
Para putri dari Uni Emirat Arab tersebut menolak dakwaan yang diarahkan kepada mereka, dan BBC telah menghubungi pengacara mereka untuk meminta tanggapan.
Jika terbukti bersalah, mereka terancam diharuskan membayar ganti rugi ratusan ribu euro dan bahkan hukuman penjara.
Namun menurut para aktivis, hampir tidak mungkin Uni Emirat Arab bersedia mengekstradisi mereka untuk selanjutnya menjalani hukuman penjara di Belgia.
"Meski demikian, langkah hukum ini akan "sangat signifikan" jika salah satu keluarga paling kaya di dunia secara terbuka dikaitkan dengan perdagangan manusia dan perbudakan," kata Nicholas McGeehan, seorang ahli masalah pekerja migran negara Teluk dari Human Rights Watch.
Dia menambahkan, walau sudah dihapus dari undang-undang, perbudakan di dalam rumah tangga masih berlangsung di negara-negara Teluk.
"Dikekalkan oleh elite yang berkuasa yang memiliki tujuan penting dalam masyarakat dalam meneguhkan status. Ini terjadi dari atas ke bawah dan ditoleransi," McGeehan melanjutkan.
Tak diberi makanan dan air
Kasus ini dibawa ke pengadilan pada Kamis dan tim pengacara terdakwa memberikan pembelaan pada Jumat pagi (12/5/2017).
Kasus ini terungkap ketika salah seorang pembantu melarikan diri dari hotel dan mengatakan kepada televisi Belgia bahwa para pembantu putri keluarga al-Nahyan disekap di kamar-kamar hotel yang dijaga pengawal pribadi dan dilarang keluar sama sekali. DominoQQ Online
Mereka harus senantiasa siap melayani perintah selama 24 jam sehari, tidur di lantai di kamar-kamar para putri dan dipaksa mengonsumsi makanan sisa.
Salah seorang di antara mereka yang mengajukan gugatan diduga tidak diberi makanan dan air selama tiga hari.
Selain perlakuan tidak manusiawi, putri-putri Uni Emirat Arab itu juga dituduh tidak mencarikan visa dan izin kerja untuk pembantu- pembantu mereka.
Para putri ini juga dituduh tidak membayar gaji para pembantu.
Tim kuasa terdakwa melakukan sejumlah perlawanan sehingga kasus ini baru sampai tahap persidangan sembilan tahun setelah kejadian perkara.
Mereka, antara lain, mempertanyakan apakah polisi mempunyai mandat sah untuk memasuki kamar hotel para putri. Agen Domino Terpercaya
0 comments:
Post a Comment